
Wakil Sekretaris Jenderal Akuatik Indonesia Teguh Anantawikrama (kiri), bersama Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) Budisatrio Djiwandono. Foto: Dokumentasi pribadi.
Oleh Teguh Anantawikrama
Wakil Sekretaris Jenderal Akuatik Indonesia
UKMDANBURSA.COM – Olahraga telah lama menjadi sarana membentuk karakter bangsa dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Namun lebih dari itu, olahraga kini harus dipandang sebagai peluang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.
Salah satu contoh nyata adalah keberlanjutan Indonesia Basketball League (IBL) yang menciptakan multiplier effect. Liga basket ini bukan hanya melahirkan atlet-atlet profesional, tetapi juga menghidupkan sektor jasa, industri kreatif, hingga pariwisata daerah.
Investasi di bidang olahraga semacam ini juga semestinya tidak berhenti pada pembinaan tingkat elite. Pembentukan ekosistem yang sehat wajib dimulai dari pembibitan usia dini.
Karena itulah, langkah Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) Budisatrio Djiwandono untuk merevitalisasi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) kelompok umur patut diapresiasi. Ini adalah fondasi untuk mencetak pemain yang terbiasa dengan atmosfer kompetisi ketat, sekaligus membangun mentalitas juara sejak muda.
Berita pilihan:
Temasek Temui Airlangga

Potensi Luar Biasa
Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk mengembangkan sport tourism sebagai motor penggerak ekonomi baru. Kita bisa membayangkan kompetisi 3-on-3, festival jersey, meet and greet bersama atlet, hingga fun basketball activity dikemas dalam rangkaian acara yang menarik, baik bagi pelaku industri wisata, pelancong muda, penggemar olah raga, keluarga, dan komunitas-komunitas lokal.
Kegiatan olahraga seperti ini dapat menciptakan efek berganda yang nyata: hotel-hotel terisi, produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terserap, pelaku ekonomi kreatif memperoleh panggung, plus destinasi wisata memperoleh nilai tambah dan peningkatan daya tarik. Sport dan pariwisata memang sejatinya dua sektor yang jika digarap secara terpadu, mampu menciptakan ekosistem pembangunan yang kuat dan berkelanjutan.
Berita Pilihan
BI Ada Ruang Turunkan BI Rate, untuk Menggairahkan Sektor Riil dan Pasar Modal

VNAT (Vietnam)/ukmdanbursa.com
Apalagi, Indonesia tidak kekurangan talenta dan tidak kekurangan destinasi. Yang dibutuhkan adalah keberanian untuk mengubah cara pandang dan optimisme. Investasi dalam kompetisi profesional, baik itu basket, renang, polo air, atau cabang olahraga lainnya, harus dipahami sebagai investasi jangka panjang dalam ekonomi, budaya, maupun persatuan dan identitas bangsa.
Saatnya kita membangun Indonesia yang tidak hanya berprestasi di arena, tetapi juga sejahtera ekonominya karena integrasi olahraga dan pariwisata. Sport dan tourism bukan sekadar hiburan—keduanya adalah masa depan. Kita jangan terus kalah dengan tetangga Thailand, yang sudah lama memanfaatkan mesin pertumbuhan ini untuk mendongkrak devisa pariwisatanya! ***