
Christian Sitorus, Research Analyst MNC Sekuritas. Foto: MNCS.
Oleh Christian Sitorus,
Research Analyst MNCS
UKMDANBURSA.COM – Lelang spektrum 1,4 GHz memang diproyeksikan mendongkrak permintaan colocation services dan pembangunan menara telekomunikasi. Namun di sisi lain, emiten di sektor telco masih akan terdampak ketidakpastian makroekonomi global maupun kondisi dalam negeri yang juga tidak sedang baik-baik saja.
Di sektor yang menjadi tulang punggung digitalisasi ini, lelang spektrum 1,4 GHz diperkirakan akan menjadi katalis utama yang bakal meningkatkan kapasitas jaringan hingga sekitar 70%. Selain itu, mendorong permintaan layanan kolokasi dan pembangunan menara baru sekitar 40%.
Layanan kolokasi ini adalah penyewaan ruang fisik pada menara telekomunikasi milik perusahaan tower oleh operator seluler, guna memasang antena dan perangkat radio mereka. Di Indonesia, perusahaan tower ini misalnya PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitrate/MTEL) yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Berita terkait:
BI Menurunkan BI Rate 25 Bps Jadi 5,25%, Ini Alasannya


ARPU Turun
Sementara itu, Average Revenue per User (Pendapatan Rata-Rata per Pengguna) operator seluler pada kuartal I 2025 umumnya mengalami penurunan. Misalnya TLKM dan PT XL Axiata Tbk (EXCL), ARPU masing-masing turun 6,5% dan 4,8% year on year. Sementara itu, PT Indosat Tbk (ISAT) mencatat kenaikan tipis sebesar 0,8% yoy.
Operator fokus menyederhanakan Stock Keeping Unit (SKU) dan melakukan konsolidasi untuk yang merger, guna menyesuaikan dengan permintaan pasar yang lebih selektif. Di sisi lain, peluncuran produk-produk niche tetap dilakukan bersamaan dengan peningkatan kecepatan layanan.
Berita terkait:
Koperasi Merah Putih: Super Supply Chain UMKM, Mesin Pengganda Ekonomi Desa




Buyback Saham
Sejumlah aksi korporasi sektor ini juga mencerminkan keyakinan terhadap prospek jangka panjang. MTEL berencana melakukan buyback saham hingga sekitar Rp 1 triliun atau 4,12% dari modal. TOWR melalui iForte mengajukan tender offer senilai Rp 267,8 miliar untuk mengakuisisi PT Daya Mitra Telekomunikasi Tbk (DATA), bersamaan dengan rights issue sebesar Rp 5,5 triliun. DATA ini merupakan perusahaan swasta, berbeda dengan MTEL meski memiliki kemiripan nama perusahaan.
Tim riset kami mempertahankan rekomendasi neutral untuk sektor Telco & Tower, karena perkembangan ARPU dan jumlah pelanggan masih lesu, terdampak ketidakpastian makroekonomi. Emiten sektor ini diharapkan menerapkan strategi pengendalian biaya yang efektif, agar tetap kompetitif harga pasarnya. Perusahaan juga harus terus berinovasi dalam menata ulang pertumbuhan yang cerdas di pasar yang jenuh. ***
(Disclaimer On)